Oleh : CHE HUDA

Oleh  : CHE HUDA

Kamis, 13 Januari 2011

KOMUNISME



(Palu dan arit, lambang komunisme internasional)

Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme".Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi diminati.Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme. Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama adalah racun yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
     
Daftar isi
        1 Komunisme sebagai ideologi
        2 Maoisme
        3 Indonesia dan komunisme
        4 Kematian komunisme

1. KOMUNISME SEBAGAI IDEOLOGI
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.

2. MAOISME
Ideologi komunisme di Tiongkok agak lain daripada dengan Marxisme-Leninisme yang diadopsi bekas Uni Soviet. Mao Zedong menyatukan berbagai filsafat kuno dari Tiongkok dengan Marxisme yang kemudian ia sebut sebagai Maoisme. Perbedaan mendasar dari komunisme Tiongkok dengan komunisme di negara lainnya adalah bahwa komunisme di Tiongkok lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Ini disebabkan karena kondisi Tiongkok yang khusus di mana buruh dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kapitalisme.

3. INDONESIA DAN KOMUNISME
Ada kemungkinan Indonesia menjadi negara komunis andai saja PKI berhasil berkuasa di Indonesia. Namun hal tersebut tidak menjadi kenyataan setelah terjadinya pelanggaran HAM super berat dan pembantaian manusia secara sia-sia oleh tentara dan kelompok-kelompok agama terhadap orang-orang yang dicurigai dan dituduh mempunyai hubungan dengan PKI pada pertengahan tahun 1960-an. Hal ini juga membawa kesengsaraan luar biasa bagi para warga Indonesia dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Diperkirakan antara 500.000 sampai 2 juta jiwa manusia dibantai di Jawa dan Bali setelah peristiwa Gerakan 30 September. Hal ini merupakan halaman terhitam sejarah negara Indonesia.Semenjak jatuhnya Presiden Soeharto, aktivitas kelompok-kelompok Komunis, Marxis, dan haluan kiri lainnya mulai kembali aktif di lapangan politik Indonesia, walaupun belum boleh mendirikan partai karena masih dilarang oleh pemerintah.

4. KEMATIAN KOMUNISME
Banyak orang yang mengira komunisme 'mati' dengan bubarnya Uni Soviet di tahun 1991. Namun Komunisme yang murni belum pernah terwujud dan tak akan terwujud selama revolusi lahir dalam bentuk sosialisme (USSR dan negara-negara komunis lainnya). Dan walaupun komunis sosialis hampir punah, partai komunis tetap ada di seluruh dunia dan tetap aktif memperjuangkan hak-hak buruh, pelajar dan anti-imperialisme. Komunisme secara politis dan ekonomi telah dilakukan dalam berbagai komunitas, seperti Kepulauan Solentiname di Nicaragua.

Bahan diskusi selanjutnya:

Ideologi politik

Bagian dari seri Politik
        Anarkisme
        Fasisme
        Feminisme
        Islamisme
        Komunisme
        Komunitarianisme
        Konservatisme
        Kristen Demokrat
        Liberalisme
        Libertarianisme
        Nasionalisme
        Politik hijau
        Sosial demokrat
        Sosialisme

Hubungan dengan Partai politik:
        Ideologi partai
        Daftar partai politik menurut ideologi

PRINSIP-PRINSIP KOMUNISME

Oleh Frederick Engels, Ditulis pada Oktober-November 1847, Dari Selected Works, Jilid1, muka surat 81-97, diterbitkan oleh Penerbit Progress, Moskow; 1969.Diterjemahkan ke dalam Bahasa Malaysia oleh Muhammad Salleh (2001).

~ 1 ~
Apakah itu komunisme?

Komunisme adalah doktrin mengenai keadaan bagi kemerdekaan proletariat.

~ 2 ~
Apakah itu proletariat?

Proletariat merupakan kelas dalam masyarakat yang hidup hanya dengan menjual tenaga kerjanya dan tidak menarik keuntungan dari mana-mana jenis kapital; kebiluran dan kesengsaraan mereka, hidup dan mati mereka, kewujudan semena-mena mereka bergantung kepada keperluan tenaga pekerja – dan oleh kerana itu, bergantung kepada keadaan perniagaan yang senantiasa berubah, dan ketidak-tentuan persaingan yang tidak terkawal. Proletariat, atau kelas proletariat, merupakan, dalam sekata dua, kelas pekerja abad ke-19[1].
~ 3 ~
Jadi, proletariat tidak wujud dari awal-awalnya?

Tidak. Dari awal, terdapat kelas miskin dan kelas pekerja; dan kelas pekerja biasanya terdiri daripada mereka yang miskin. Tetapi pekerja dan para pemiskin tidak pernah hidup dalam keadaan seperti hari ini dari mulanya; dalam erti kata lain, mereka bukannya proletariat dari awal-awalnya, seperti juga tidak pernah terdapat persaingan bebas yang tidak dikawal dari awal-awalnya.

~ 4 ~
Bagaimanakah proletariat muncul?

Proletariat menjelma semasa revolusi perindustrian, yang berlaku di England pada hujung abad ke-18, dan yang diulangi di setiap negara bertamadun di seluruh dunia. Revolusi perindustrian ini dijana oleh penciptaan enjin stim, mesin menenun mekanikal dan pelbagai peralatan mekanikal yang lain. Mesin-mesin ini, yang begitu mahal sekali dan, oleh kerana itu, hanya dapat dibeli oleh kapitalis besar, mengubah cara pengeluaran dan mengambil tempat bekas pekerja, kerana mesin-mesin tersebut menghasilkan komoditi yang lebih murah dan lebih baik daripada yang dapat dihasilkan oleh para pekerja dengan roda penenun dan penenun tangan mereka yang tidak memadai. Mesin-mesin tersebut menghadiahkan bidang indutsri ke dalam tangan kapitalis besar dan menghancurkan nilai harta para pekerja (peralatan, alat penenun dan sebagainya). Akibatnya, pihak kapitalis berjaya merangkul kesemuanya dalam tangan mereka dan tidak terdapat apa-apa yang tinggal untuk para pekerja. Ini menandakan pengenalan sistem perkilangan kepada industri tekstil.

Selepas dorongan bagi pengenalan mesin-mesin dan sistem perkilangan diberi, sistem ini menjalar dengan pantas ke setiap bidang indutsri yang lain, khususnya pencetakan buku dan pengecapan kain, pembuatan barangan tembikar, dan indutsri logam.

Pekerjaan-pekerjaan semakin dibahagikan di kalangan individu sehingga pekerja yang dahulunya melaksanakan tugas yang menyeleruh, sekarang hanya melaksanakan sebahagian daripada tugas tersebut. Pembahagian tugas ini membenarkan benda-benda dihasilkan dengan lebih cepat dan lebih murah. Ia mengurangkan aktiviti pekerja kepada gerakan mekanikal senang dan beterusan yang dapat dilaksanakan dengan lebih baik oleh mesin-mesin. Dalam cara ini, segala industri tersebut jatuh, satu demi satu, di bawah kekuasaan stim, mesin-mesin dan sistem perkilangan, seperti yang berlaku kepada penenunan dan penganyaman.

Tetapi, pada masa yang sama, bidang-bidang tersebut turut jatuh ke dalam tangan kapitalis besar, dan para pekerja dilucutkan kebebasan mereka. Lama-kelamaan, bukan sahaja pengilangan tulin bahkan juga kraftangan jatuh ke dalam cengkaman sistem perkilangan, apabila kapitalis besar mengambil tempat tukang mahir kecil dengan mendirikan bengkel-bengkel besar, yang lebih menjimatkan dan membenarkan pembahagian tugas yang lebih terperinci.

Begitulah hampir segala jenis pekerjaan diusahakan di kilang-kilang di setiap negara bertamadun – dan, dalam hampir setiap bidang kerja, kraftangan dan pengeluaran telah dilintasi. Proses ini telah menghancurkan kelas menengah lama pada tahap yang lebih teruk lagi, khususnya tukang kraftangan kecil-kecilan; ia telah mengubah keadaan pekerja secara menyeluruh; dan dua kelas baru telah diwujudkan yang, secara perlahan-lahan, sedang menelan kelas-kelas yang lain. Ini merupakan:         
i)                Kelas kapitalis besar yang, di setiap negara bertamadun, memiliki secara eksklusif segala keperluan hidup dan peralatan (mesin-mesin dan kilang-kilang) dan bahan-bahan yang diperlukan untuk penghasilakn keperluan hidup. Ini merupakan kelas borjuas, atau borjuasi.
ii)              Kelas yang tidak berharta, yang terpaksa menjual tenaga pekerja mereka kepada borjuasi untuk mendapat, secara berbalas, keperluan hidup untuk kesenangan mereka. Mereka diberikan nama kelas proletariat, atau pendek kata, proletariat.
~ 5 ~
Penjualan tenaga pekerja proletariat kepada borjuasi ini berlaku di bawah keadaan seperti apa?

Tenaga pekerja merupakan sebuah komoditi, seperti mana-mana komoditi yang lain, dan harganya ditentukan oleh hukum-hukum yang berkaitan dengan komoditi-komoditi yang lain. Di bawah rejim industri besar atau persaingan bebas – seperti yang akan dihuraikan, kedua-dua hal ini sebenarnya hal yang sama – harga sebuah komoditi, para purata, sentiasa sama dengan kos pengeluarannya. Oleh kerana itu, harga tenaga pekerja adalah sama dengan kos penghasilan tenaga pekerja.

Tetapi, kos penghasilan tenaga pekerja terdiri daripada kuantiti keperluan hidup yang diperlukan untuk membolehkan pekerja itu terus bekerja, dan untuk menghalang kelas pekerja daripada pupus. Oleh kerana itu, para pekerja tidak akan mendapat lebih daripada apa yang diperlukan untuk tujuan ini; harga tenaga pekerja, atau gaji, akan (dalam erti kata lain) ditetapkan pada minimum yang paling rendah yang diperlukan untuk pengekalan kehidupan.

Namun, kerana perniagaan kadang-kala lebih baik dan kadang-kala lebih teruk, ia mengikuti dari ini bahawa para pekerja kadang-kala akan mendapat nilai yang lebih dan kadang-kala akan mendapat nilai yang kurang bagi komoditinya. Tetapi, sekali lagi, seperti mana usahawan (pada purata masa baik dan buruk) tidak akan mendapat lebih atau kurang untuk komoditi daripada kosnya, para pekerja juga (pada puratanya) tidak akan mendapat lebih atau kurang daripada minimum.

Hukum gaji ekonomi ini beroperasi dengan semakin tegas semakin industri besar mengambil pemilikan bidang pengeluaran.

~ 6 ~
Apakah jenis kelas pekerja yang wujud sebelum revolusi industri?

Kelas pekerja sudah lama hidup dalam keadaan yang berbeza mengikut tahap pembangunan sesebuah masyarakat, dan mempunyai hubungan yang lain dengan kelas pemilik dan pemerintah. Pada zaman silam, para pekerja merupakan hamba pemilik mereka, seperti mereka masih menjadi hamba di negara-negara mundur dan di bahagian selatan Amerika Syarikat.

Pada Zaman Pertengahan, mereka merupakan serf [buruh hamba] bagi kaum bangsawan, seperti mereka masih menjadi hamba di Hungari, Poland dan Rusia. Pada Zaman Pertengahan, sehinggalah revolusi perindustrian, terdapat juga penghijrah di bandar-bandar yang bekerja untuk tuan borjuasi kecil. Lama-kelamaan, apabila sistem pengeluaran berkembang, penghijrah tersebut menjadi pekerja kilang yang dikerjakan oleh kapitalis yang lebih besar.

~ 7 ~
Dalam cara apakah proletariat berbeza daripada hamba?

Seorang hamba dijual sekali dan buat selama-lamanya; proletariat terpaksa menjual dirinya setiap hari dan setiap jam.

Seorang hamba individu, harta seorang tuan, dijaminkan kewujudan, tidak kira betapa sengsaranya dia, kerana kepentingan tuannya. Proletariat individu, harta seluruh kelas borjuasi yang membeli tenaga pekerjanya hanya apabila ia diperlukan, tidak dijaminkan kewujudannya. Kewujudannya itu hanya dijamin bagi kelas yang lebih luas.

Seorang hamba tidak tertakluk kepada persaingan; seorang proletariat berada dalam persaingan dan mengalami segala ketidak-tentuannya.

Seorang hamba dianggap sebagai sebuah benda, bukannya sebagai ahli sesebuah masyarakat. Oleh kerana itu, seorang hamba dapat merangkul kewujudan yang lebih baik daripada seorang proletariat, sambil seorang proletariat dimiliki oleh tahap pembangunan sosial yang lebih tinggi, dan berdiri pada tahap sosial yang lebih tinggi daripada hamba.

Seorang hamba membebaskan dirinya apabila dia menghapuskan hubungan perhambaan (dan bukannya hubungan harta swasta yang lain) dan menjadi seorang proletariat; seorang proletariat hanya boleh membebaskan dirinya dengan menghapuskan harta swasta secara umum.

~ 8 ~
Bagaimanakah proletariat berbeza daripada serf?

Seorang serf memiliki dan menggunakan peralatan pengeluaran, yakni sebidang tanah, dan menggantinya untuk sebahagian daripada hasil pengeluarannya atau perkhidmatan tenaga pekerjanya.

Seorang proletariat menggunakan peralatan pengeluaran untuk seseorang yang lain, untuk akaun orang yang lain itu, dan menggantikannya untuk sebahagian daripada hasil pengeluarannya.

Seorang serf memberi, seorang proletariat menerima. Seorang serf dijaminkan kewujudannya, seorang proletariat tidak dijaminkan kewujudannya. Seorang serf terletak di luar tangkisan persaingan, seorang proletariat terperangkap di dalam persaingan.

Seorang serf membebaskan dirinya dengan satu daripada tiga cara: antara dia melarikan diri ke bandar dan menjadi tukang kraftangan di sana; atau, dia memberikana duit (dan bukannya hasil pengeluaran atau perkhidmatan) kepada tuannya dan dengan itu menjadi seorang yang bebas; atau menggulingkan tuan feudalnya dan menjadi seorang pemilik harta benda. Pendek kata, melalui satu jalan atau yang lain, dia memasuki kelas pemilik dan bercampur tangan dalam persaingan. Seorang proletariat membebaskan dirinya dengan menghapuskan persaingan, harta swasta dan segala perbezaan kelas.
                                                 ~ 9 ~       

Dalam cara apakah seorang proletariat berbeza daripada tukang kraftangan? [ ... ][2]

~ 10 ~
Dalam cara apakah seorang proletariat berbeza daripada pekerja bidang pengeluaran?

Pekerja bidang pengeluaran abad ke-16 hingga abad ke-18 memiliki, dengan beberapa pengecualian,  sebuah alat pengeluaran dalam miliknya – alat penenunnya, roda penganyam keluarganya, sebidang tanah kecil yang dikerjakannya pada masa lapang. Seorang proletariat tidak memiliki benda-benda seperti itu.

Seorang pekerja pengeluaran hampir selalu tinggal di desa dan dalam hubungan patriarki [berkenaa dengan ketua keluarga] dengan tuannya atau pihak majikannya; seorang proletetariat biasanya hidup di bandar dan hubungannya dengan pihak majikan hanyalah sebuah hubungan kewangan.

Seorang pekerja bidang pengeluaran ditarik keluar dari hubungan patriarki dengan industri besar, kehilangan apa-apa harta yang masih dimilikinya, dan dengan itu menjadi seorang proletariat.


~ 11 ~
Apakah kesan segera revolusi perindustrian and pembahagian masyarakat menjadi borjuasi dan proletariat?

Pertama, harga hasil pengeluaran industri yang semakin rendah, yang dijana oleh tenaga mesin, secara menyeluruh, telah menghapuskan sistem lama pengeluaran atau industri yang berdasarkan tenaga kerja manual di setiap negera di dunia. Dengan cara ini, setiap negara setengah-liar, yang sehingga itu lebih kurang tidak mengenali perkembangan sejarah dan di mana industri mereka berdasarkan perngeluaran, dipaksa keluar dari perasingan mereka. Mereka membeli komodoti England yang lebih murah dan membenarkan pekerja-pekerja bidang pengeluaran mereka sendiri dibinasakan. Negara-negara yang tidak mengenali kemajuan untuk beribu-ribu tahun – India, misalnya, direvolusikan secara menyeluruh, dan Negara Cina juga berada dalam perjalanan menuju revolusi.

Kita sudah sampai ke tahap di mana sebuah mesin baru yang dicipta di England akan menghalang berjuta-juta pekerja Cina daripada cara hidup mereka dalam masa setahun.

Dengan itu, industri besar telah menghubungkan semua manusia di dunia dengan satu sama lain, telah menggabungkan segala pasaran tempatan ke dalam satu pasaran dunia, telah menyebarkan tamadun dan kemajuan ke merata tempat dan telah mamastikan bahawa apa yang berlaku di negara-negara bertamadun akan mempunyai kesan di setiap negara yang lain.

Ia mengikuti dari itu bahawa jika pekerja di England atau Perancis berjaya membebaskan diri mereka, ini akan mencetuskan revolusi di setiap negara yang lain – revolusi yang, lambat-laun, mesti membawa kemerdekaan kepada kelas pekerja masing-masing.

Kedua, di mana-mana industri besar mengambil tempat pengeluaran, borjuasi telah berkembang dari segi kekayaan dan kekuasaan sehingga mereka telah menjadi kelas pertama di sesebuah negara itu. Akibatnya, di mana-mana ini terjadi, borjuasi merangkul kuasa politik ke dalam tangannya sendiri dan mengambil tempat kelas pemerintah, yakni kelas bangsawan, pemimpin kesatuan tukang dan wakil-wakil mereka, dan pemerintahan beraja mutlak.

Borjuasi telah menghapuskan kuasa bangsawan dengan membasmikan pewasiatan harta-benda – dalam kata lain, dengan menjadikan harta-benda tertakluk kepada penjualan dan pembelian, dan dengan menghapuskan segala keistimewaan kelas bangsawan. Ia menghapuskan kuasa pemimpin kesatuan tukang dengan membasmikan kesatuan tukang dan keistimewaan pekerja kraftangan. Di tempat mereka, ia meletakkan persaingan – iaitu, keadaan masyarakat di mana setiap orang mempunyai hak untuk memasuki apa-apa bidang industri, dengan hanya satu halangan, iaitu ketidak-cukupan kapital yang diperlukan.
Dengan itu, pengeenalan persaingan bebas merupakan pengisythiaran bahawa mulai sekarang, ahli-ahli sesebuah masyarakat tidak setaraf hanya berkaitan dengan ketidak-setarafan kapital mereka, bahawa kapital merupakan kuasa penting, dan oleh kerana itu bahawa pihak kapitalis, borjuasi, telah menjadi kelas pertama dalam masyarakat itu.

Persaingan bebas memang diperlukan untuk pewujudan industri besar, kerana ia merupakan satu-satunya keadaan masyarakat di mana industri besar dapat bertapak.

Setelah memusnahkan kuasa sosial bangsawan dan pemimpin kesatuan tukang, kelas borjuasi juga telah memusnahkan kuasa politik kumpulan-kumpulan itu. Setelah meningkatkan dirinya ke kedudukan pertama dalam masyarakat, ia juga mengisytiharkan bahawa ia merupakan kelas politik yang paling berkuasa. Ia melakukan ini melalui pengenalan sistem perwakilan yang berdasarkan kesama-rataan borjuasi sebelum undang-undang dan pengiktirafan persaingan bebas, dan di negara-negara Eropah, ia mengambil bentuk pemerintahan beraja berpelembagaan. Dalam pemerintahan-pemerinatahan beraja ini, hanya mereka yang memiliki kapital dibenarkan mengundi – dalam kata lain, hanya kelas borjuasi. Pengundi borjuasi memilih timbalan, dan timbalan borjuasi ini, dengan menggunakan hak mereka untuk menafikan pencukaian, memilih sebuah kerajaan borjuasi.

Ketiga, di merata-rata, proletariat berkembang dengan borjuasi. Apabila borjuasi berkembang dari segi kekayaan, proletariat pula berkembang dari segi bilangan. Kerana proletariat hanya dapat dikerjakan oleh kapital, dan kerana kapital hanya berkembangan dengan mengerjakan tenaga pekerja, ia mengikuti dari ini bahawa pembangunan proletariat berkembang pada kelajuan yang sama dengan pembangunan kapital.

Dalam pada itu, proses ini menarik para borjuasi dan proletariat ke dalam bandar-bandar besar, di mana industri dapat dijalankan dengan paling beruntung, dan dengan membalingkan orang ramai ke satu dalam kawasan yang sama, ia memberikan proletariat kesedaran akan kekuatannya.

Lebih-lebih lagi, semakin proses ini berkembang, semakin mesin-mesin baru dicipta, semakin banyak tekanan dikenakan oleh industri besar pada gaji, yang (seperti kita sudah lihat) tenggelam ke tahap minimum dan menjadikan keadaan proletariat semakin jijik. Dengan itu, rasa tidak puas hati proletariat bergabung dengan kuasa mereka untuk menyediakan revolusi sosial proletariat.

~ 12 ~
Apakah kesan-kesan tambahan revolusi perindustrian?

Industri besar mencipta enjin stim dan mesin-mesin lain, iaitu cara untuk mengembangkan industri pengeluaran secara berterusan, secara tangkas sambil mengurangkan kos. Dengan pengeluaran disediakan seperti demikian, persaingan bebas yang sememangnya terikat dengan industri besar, mengambil bentuk yang paling melampau; beberapa orang kapitalis menyerang industri, dan dalam jangka masa yang pendek, lebih banyak pengeluaran dihasilkan daripada yang diperlukan.

Akibatnya, hasil pengeluaran tidak dapat dijual, dan sebuah krisis komersil dicetuskan. Kilang-kilang terpaksa ditutup, pemilik mereka menjadi muflis, dan pekerja tidak mempunyai makanan. Kesengsaraan mendalam bermaharajalela di merata tempat.

Selepas beberapa lama, produk-produk lebihan dijual, kilang-kilang dibuka semula, taraf gaji meningkat dan lama-kelamaan, perniagaan menjadi semakin baik.

Tetapi tidak lama kemudian, terlalu banyak komoditi dihasilkan dan krisis baru dicetuskan, dan ia mengikuti jalan yang sama seperti dahulu.

Sejak bermulanya abad [ke-19] ini, keadaan industri telah bergolak di antara waktu kemewahan dan waktu krisis; hampir setiap lima hingga tujuh tahun, sebuah krisis baru membangkit, membawa kesengsaraan kepada pekerja, dan diiringi pergoyangan revolusi umum dan ancaman terhadap sususan yang wujud pada masa itu.


~ 13 ~
Apakah yang mengikuti waktu krisis komersil?

Pertama:

Walaupun industri besar telah mencipta persaingan bebas, ia telah menjadi lebih besar daripada persaingan bebas itu;

bagi industri besar, persaingan dan pengeluaran secara individu telah menjadi sebuah rantai penjerat kaki yang ia mesti dan akan memusnahkan;

asalkan industri besar tetap berada pada kedudukan sekarang, ia hanya dapat dikekalkan oleh keadaan huru-hara setiap tujuh tahun, dan setiap kali itu mengancam segala tamadun dan bukan sahaja menenggelamkan proletariat ke dalam kebinasaan, bahkan juga merosakkan sebahagian besar daripada borjuasi;

oleh kerana itu, antara industri besar itu harus diabaikan, yang sememangnya tidak dapat dilakukan, atau ia mencipta sebuah susunan masyarakat baru, di mana pengeluaran tidak lagi ditentukan oleh usahawan individu yang bersaing, tetapi oleh masyarakat secara menyeluruh yang mengikut rancangan yang ditetapkan dan mengambil kira keperluan semua orang.

Kedua:

Industri besar dan perkembangan pengeluaran tanpa penghadan yang dibawa olehnya, juga membawa ke dalam jarak genggaman sebuah sususan sosial di mana begitu banyak dihasilkan sehingga setiap ahli masyarakat akan berada di kedudukan untuk mengamalkan dan mengembangkan kuasa-kuasanya dan fakulti-fakultinya dalam kebebasan.

Ia seolah-olah kualiti industri besar yang, dalam masyarakat kini, menghasilkan kesengsaraan dan krisis, juga merupakan industri yang, dalam sususan sosial yang lain, dapat menghapuskan kesengsaraan dan kemunduran malapetaka.

Kita melihat ini dengan begitu jelas:

i)                segala kezaliman ini harus dikaitkan dengan sususan sosial yang tidak lagi mempertikaikan keperluan keadaan sebenar; dan
ii)              sebuah susunan sosial yang lain dapat menghapuskan segala kezaliman ini.


~ 14 ~
Apakah bentuk susunan sosial baru ini?

Paling penting, ia mesti mengambil kawalan industri dan segala cabang pengeluaran dari tangan individu yang saling bersaing, dan sebaliknya mengamalkan sebuah sistem di mana kesemua cabang pengeluaran ini digunakan oleh masyarakat yang lebih luas – iaitu, untuk akaun bersama, mengikut rancangan bersama, dan dengan penglibatan semua golongan masyarakat.

Dalam kata lain, ia akan membasmikan persaingan dan menggantikannya dengan penglibatan.

Tambahan pula, kerana pentadbiran industri oleh individu-individu sememangnya bermakna terdapatnya harta swasta, dan kerana persaingan dalam realiti hanyalah cara dan bentuk kawalan industri oleh pemilik harta swasta meluashkan dirinya, ia mengikuti bahawa harta swasta tidak dapat diasingkan dari persaingan dan pentadibiran industri oleh individu-individu tertentu. Oleh kerana itu, harta swasta harus dibasmikan dan tempatnya harus digantikan oleh penggunaan bersama peralatan pengeluaran dan pengagihan hasil pengeluaran mengikut perjanjian bersama – dalam sekata dua, apa yang diberikan nama perkongsian berkumpulan.

Tidak dapat dinafikan bahawa cara yang paling singkat dan penting untuk menghuraikan revolusi ini adalah dalam sususan sosial yang diperlukan selepas kemajuan industri – dan, oleh kerana itu, ia memang dituntut oleh komunis sebagai tuntutan utama mereka
~ 15 ~
Bukankah harta swasta dapat dibasmikan sebelum ini?

Tidak. Setiap perubahan dalam sususan sosial, setiap revolusi dalam hubungan harta-benda, adalah akibat kewujudan kuasa baru pengeluaran yang tidak lagi sepadan dengan hubungan harta lama.

Harta swasta tidak wujud dari awal.

Apabila, pada hujung Zaman Pertengahan, sebuah cara pengeluaran yang baru muncul, yang tidak dapat didukung oleh harta feudal dan kesatuan tukang, jenis pengeluaran ini (yang telah melebihi hubungan lama harta-benda) mewujudkan sebuah jenis harta yang baru, yakni harta swasta. Dan bagi bidang pengeluaran dan tahap pertama dalam perkembangan industri besar, harta swasta merupakan satu-satunya bentuk harta; sususan sosial yang berdasarkan harta swasta merupakan satu-satunya sususan sosial baginya.

Selagi mereka tidak dapat mengeluarkan keperluan yang mencukupi untuk kesemua orang, dengan lebihan untuk mengembangkan kapital social dan memanjangkan kuasa-kuasa pengeluaran, selagi mereka tidak dapat melakukan ini, sebuah kelas pemerintah akan sentiasa mengarah kegunaan kuasa-kuasa produktif masyarakat, dan sebuah kelas miskin akan senantiasa ditindas. Bagaimana kelas-kelas ini didirikan bergantung kepada tahap perkembangan mereka.

Zaman Pertengahan memberikan kita baron dan serf; bandar-bandar hujung Zaman Pertengahan menunjukkan kita pemimpin kesatuan tukang dan penghijrah dan pekerja harian; abad ke-17 mempunyai pekerja bidang pengeluarannya; abad ke-19 mempunyai pemilik kilang besar dan proletariat.

Ia memang jelas bahawa, sehingga kini, kuasa-kuasa pengeluaran tidak pernah dimajukan sehingga tahap di mana hasil yang mencukupi dapat dijana untuk kesemua orang, dan bahawa harta swasta harta swasta telah menjadi rantai penjerat kaki dan penghalang dalam hubungan dengan perkembangan seterusnya kuasa-kuasa pengeluaran tersebut.

Kini, perkembangan industri besar telah menghantar masuk zaman baru. Kapital dan kuasa-kuasa pengeluaran telah mengembang sehingga tahap yang belum pernah terjadi sebelum ini, dan terdapat potensi untuk menggandakannya tanpa kawalan dalam masa depan. Lebih-lebih lagi, kuasa-kuasa pengeluaran telah dipusatkan dalam tangan beberapa orang borjuasi, sambil rakyat jelata semakin terjerumus ke dalam kelas proletariat, keadaan mereka menjadi semakin binasa dan azab, diiringi peningkatan dalam kekayaan borjuasi. Dan akhirnya, kuasa-kuasa pengeluaran yang kuat dan senang dikembangkan ini telah menjadi lebih besar daripada harta swasta dan kelas borjuasi, sehingga ia mengancam pencetusan aksi huru-hara dalam susunan sosial. Di bawah keadaan sebegini, pembasmian harta swasta bukan sahaja dapat dilaksanakan, bahkan ia memang diperlukan.


~ 16 ~
Dapatkah harta swasta dibasmi dengan cara damai?

Ia memang dinginkan jika ini dapat dilakukan, dan pihak komunis sememangnya orang yang terakhir yang menentangnya. Komunis memang menyedari bahawa pengkomplotan bukan sahaja tidak berguna, malah ia juga merbahayakan. Mereka menyedari dengan jelas bahawa revolusi tidak berlaku dengan sengaja dan rambang, tetapi sebaliknya, revolusi – di merata-rata dan pada setiap masa – merupakan akibat keadaan-keadaan yang tidak berkaitan dengan kehendak dan aliran mana-mana individu atau kelas yang lebih luas.

Tetapi mereka juga menyedari bahawa kemajuan proletariat di hampir kesemua negara bertamadun telah dihalang dengan keganasan, dan bahawa dengan cara ini, penentang komunisme sebenarnya telah berusaha menuju revolusi dengan sepenuh tenaga mereka. Jika proletariat yang ditindas akhirnya didesak menuju revolusi, kita sebagai komunis akan mempertahankan kepentingan proletariat dengan amalan, sebagaimana kita sekarang sedang mempertahankan mereka dengan kalimah-kalimah.

~ 17 ~
Dapatkah harta swasta dihapuskan dengan satu pukulan?

Tidak, seperti juga kuasa-kuasa pengeluaran tidak dapat digandakan dengan satu pukulan sehingga ia memadai untuk masyarakat perkongsian secara berkumpulan.

Kemungkinan besar, revolusi proletariat akan mengubah masyarakat secara perlahan-lahan dan hanya akan dapat membasmikan hart swasta apabila peralatan pengeluaran dipunyai dalam kuantiti yang memadai.

~ 18 ~
Apakah haluan revolusi ini?

Paling penting, ia akan menubuhkan sebuah perlembagaan demokratik, dan melalui ini, memastikan kekuasaan secara langsung atau tidak langsung kelas proletariat. Secara langsung di England, di mana proletariat merupakan majoriti di masyarakat. Secara tidak langsung di Perancis dan Jerman, di mana majoriti di masyarakat bukannya terdiri daripada proletariat, tetapi petani kecil-kecilan dan borjuasi kecil-kecilan, yang sedang terjerumus ke dalam kelas proletariat, yang semakin bergantung pada proletariat demi kepentingan politik mereka, dan yang terpaksa berubah-suai kepada tuntutan proletariat. Mungkin ini akan memakan perjuangan kedua, tetapi hasilnya hanyalah kejayaan proletariat.
Demokrasi tidak akan bernilai kepada proletariat jika ia tidak digunakan untuk meluluskan tindakan menentang harta swasta dan memastikan cara hidup proletariat. Tindakan utama, yang timbul akibat hubungan yang sedia ada, adalah seperti berikut:

i)                Penghadan harta swasta melalui pencukaian progresif, pencukaian pewarisan yang tinggi, pembasmian pewarisan melalui hubungan selari (abang, anak saudara, dan sebagainya), penghapusan pinjaman yang dipaksa, dan sebagainya.
ii)              Pembasmian pemilik tanah, usahawan besar, tokoh keretapi dan pemilik kapal laut secara perlahan-lahan, sebahagiannya melalui persaingan oleh industri kerajaan, dan sebahagian lagi melalui ganti rugi dalam bentuk ikatan.
iii)            Rampasan harta muhajirin dan pemberontak yang menentang kehendak majoriti.
iv)            Pengaturan pemburuhan atau pekerjaan proletariat pada bidang tanah yang dimiliki bersama, di kilang-kilang dan bengkel-bengkel, dengan persaingan di antara pekerja dibasmikan dan dengan pemilik-pemilik kilang – jika mereka masih ada – dipaksa membayar gaji yang sama seperti yang dibayar oleh kerajaan.
v)              Kewajipan pada semua golongan masyarakat untuk berusaha sehingga masa harta swasta dibasmikan secara menyeluruh. Pewujudan tentera industri, khususnya bagi bidang pertanian.
vi)            Pemusatan hal kewangan dan kredit dalam tangan kerajaan melalui bank kebangsaan dengan kapital kerajaan, dan penghapusan bank-bank swasta dan ahli kewangan swasta.
vii)          Pendidikan bagi pekerja-pekerja di kilang-kilang kebangsaan, bengkel-bengkel, bidang keretapi dan kapal laut; membawa bidang tanah baru untuk ditanikan – semuanya sejajar dengan pertumbuhan kapital  dan tenaga pekerja yang dapat digerakkan oleh negara.
viii)        Pendidikan bagi semua kanak-kanak, dari ketika mereka meninggalkan jagaan ibu mereka, dalam pertubuhan kebangsaan dengan pembiayaan kebangsaan. Pendidikan dan pengeluaran bersama-sama.
ix)            Pembinaan, pada tanah awam, istana besar sebagai tempat tinggal bersama bagi golongan masyarakat yang terlibat dalam bidang perindustrian dan pertanian, sambil menggabungkan cara hidup mereka dengan kebaikan keadaan bandar dan desa (sambil mengelakkan keberatan sebelah atau keburukan mana-mana keadaan itu).
x)              Pemusnahan kesemua tempat tinggal yang tidak sihat dan dibina dengan lemah di kawasan-kawasan bandar.
xi)            Hak pewarisan yang sama bagi anak yang dilahirkan di dalam dan di luar nikah.
xii)          Pemusatan kesemua cara pengangkutan dalam tangan kerajaan.


Kesemua langkah ini tidak dapat diambil pada masa yang sama. Tetapi satu langkah itu akan membawa langkah yang lain. Selepas serangan radikal pertama terhadap harta swasta dimulakan, kelas proletariat akan menyedari bahawa mereka terpaksa mengambil langkah seterusnya, untuk memusatkan semua kapital, semua pertanian, semua pengangkutan, semua perdagangan dalam tangan negara. Kesemua langkah di atas mempunyai matlamat ini; dan mereka akan menjadi amalan dan berpotensi, menghasilkan kesan pemusatannya pada tahap yang ditentukan oleh kuasa pengeluaran negara, melalui usaha proletariat.

Akhirnya, apabila segala kapital, segala pengeluaran, segala pertukaran dibawa masuk ke dalam tangan negara, harta swasta akan hilang dengan sendiri, duit tidak akan dipentingkan, dan pengeluaran akan bertumbuh, dan manusia akan berubah agar masyarakat dapat meninggalkan tabiat ekonomi yang lama.


~ 19 ~
Bolehkah revolusi ini berlaku di satu negara sahaja?

Tidak. Dengan mewujudkan pasaran dunia, industri besar sudah membawa kesemua golongan manusia di dunia, khususnya mereka yang bertamadun, ke dalam hubungan rapat di antara satu sama lain sehingga tidak ada satu golongan pun yang bebas daripada apa yang berlaku kepada golongan yang lain.

Lebih-lebih lagi, ia telah melataskan pembangunan sosial negara-negara bertamadun sehingga tahap di mana borjuasi dan proletariat telah menjadi kelas-kelas yang penting, dan perjuangan di antara dua kelas itu dijadikan perjuangan mahabesar. Ia mengikuti ini bahawa revolusi komunis bukan sahaja sebuah fenomena kebangsaan, tetapi mesti berlaku pada masa yang sama di kesemua negara bertamadun – dalam erti kata lain, sekurang-kurangnya di England, Amerika Syarikat, Perancis dan Jerman.

Ia akan berkembang di kesemua negara tersebut lebih kurang pada tahap yang laju, mengikut kemajuan industri, kekayaan dan kepentingan kuasa-kuasa pengeluaran di sesebuah negara itu. Maka, ia akan bergerak dengan paling perlahan dan akan bertemu halangan yang paling banyak di Jerman, paling laju dan menghadapi paling sedikit halangan di England. Ia akan membawa kesan yang penting kepada negara-negara lain di dunia, dan akan mengubah aliran pembangunan yang mereka terpaksa mengikut sehingga itu secara radikal, sambil mempercepatkan langkah-langkahnya.

Ia merupakan sebuah revolusi sejagat dan, oleh kerana itu, akan mempunyai kesan sejagat.




~ 20 ~
Apakah kesan mutlak kehilangan harta swasta?

Raktyat jelata akan mengambil segala kuasa pengeluaran dan daya perniagaan, serta pertukaran dan pengagihan hasil pengeluaran, keluar dari tangan kapitalis swasta dan akan menyeliakannya mengikut rancangan berdasarkan perolehan bahan-bahan mentah dan keperluan masyarakat secara menyeluruh. Dengan cara ini, paling penting sekali, akibat-akibat kejam yang sekarang berkaitan dengan tingkah-laku industri besar akan dimansuhkan.

Krisis tidak akan menjelma lagi; pengeluaran yang diluaskan (yang bermakna pengeluaran lebihan dan sebab utama kesengsaraan bagi susunan masyarakat pada masa ini) tidak akan mencukupi dan akan perlu diluaskan lagi. Tanpa menjana kesengsaraan, pengeluaran lebihan akan melebihi keperluan masyarakat untuk menjamin kepuasan keperluan setiap orang; ia akan mewujudkan keperluan baru, dan pada masa yang sama, cara untuk memuaskan keperluan itu. Ia akan menjadi keadaan, dan perangsang bagi, kemajuan baru, yang tidak akan membalingkan sususan sosial ke dalam huru-hara seperti yang dilakukan oleh kemajuan sebelum ini. Industi besar, dibebaskan dari tekanan harta swasta, akan mengalami perkembangan sehingga apa yang kita lihat sekarang akan dianggap sebagai perkara remeh-temeh, seperti yang dilihat apabila bidang pengeluaran diletak di sebelah industri besar pada masa ini. Perkembangan industri ini akan memberikan hasil-hasil pengeluaran kepada masyarakat untuk memuaskan keperluan setiap orang.

Perkara yang sama juga benar bagi bidang pertanian, yang juga merana di bawah tekanan harta swasta dan dikongkong oleh pembahagian bidang tanah swasta kepada kelompok-kelompok kecil. Di sini, pembaikan yang sedia ada dan prosedur saintifik akan diamalkan, membawa lonjatan ke hadapan yang akan memastikan yang masyarakat mendapat kesemua keperluannya.

Dengan cara ini, hasil-hasil pengeluaran yang berlimpah-limpah akan dapat memuaskan keperluan setiap golongan masyarakat.

Pembahagian masyarakat ke dalam kelas-kelas berbeza dan bermusuh tidak lagi akan diperlukan. Sememangnya, ia bukan sahaja tidak akan diperlukan, mala ia tidak akan ditoleransi oleh sususan sosial baru. Kewujudan kelas berpunca dari pembahagian tenaga pekerja, dan tenaga pekerja (seperti yang dikenali sehingga kini) akan lesap. Proses-proses mekanikal dan kimia tidak mencukupi untuk membawa pengeluaran industri dan pertanian yang dijelaskan di sini; kemampuan manusia yang menggunakan proses-proses ini juga mesti mengalami pembangunan yang sama.

Sebagaimana petani dan pekerja bidang pengeluaran abad yang lalu [ke-18] mengubah cara hidup mereka dan menjadi manusia yang agak berbeza apabila mereka tertarik kepada industri besar, dengan cara yang sama, kawalan pengeluaran oleh seluruh masyarakat, dan pembangunan yang mengiringinya, akan memerlukan bahan manusia yang sangat berbeza.

Manusia tidak akan dikongkong (seperti mereka dikongkong sekarang) oleh hanya satu cabang pengeluaran, terikat kepadanya, ditindas olehnya; mereka tidak lagi akan membangunkan satu daripada akal mereka sambil melemahkan akal yang lain; mereka tidak lagi akan hanya mengenali satu cabang bidang pengeluaran, atau satu cabang dari cabang besar. Malah, industri pada hari ini mendapati bahawa orang seperti itu tidak lagi berguna.

Industri yang dikawal oleh seluruh masyarakat, dan digerakkan mengikut rancangan yang ditetapkan, memerlukan manusia yang cekap, akal-akal mereka dibangunkan dengan cara yang seimbang, yang dapat melihat sistem pengeluaran secara menyeluruh.

Cara pembahagian tenaga pekerja yang menjadikan satu orang seorang petani, seorang lagi seorang tukang kasut, yang ketiga pekerja kilang, yang keempat seorang penyelia pasar saham, sudah dilemahkan oleh perkembangan teknologi dan akan lesap. Pendidikan akan membolehkan pemuda-pemudi mengenali seluruh sistem pengeluaran, dan membolehkan mereka melompat dari satu cabang pengeluaran ke cabang yang lain mengikut keperluan masyarakat mereka atau mengikut suara hati mereka. Dengan itu, ia akan membebaskan mereka daripada sikap berat sebelah, yang ditekankan pada setiap individu di bawah sistem sebelum ini. Masyarakat komunis akan, dalam cara ini, membenarkan golongan-golongannya menggunakan akal-akal mereka dengan sepenuhnya. Tetapi, apabila ini berlaku, kelas-kelas akan lesap. Sebuah masyarakat yang berdasarkan ideologi komunis tidak sepadan dengan kewujudan kelas dalam satu tangan, malah pembinaan masyarakat seperti itu membolehkan perbezaan kelas dimusnahkan dalam tangan sebelah.

Satu lagi kesan yang akan dibawa oleh proses ini adalah kelepasan perbezaan di antara bandar dan desa. Pentadbiran pertanian dan industri oleh orang yang sama dan bukannya kelas yang berlainan, walau hanya untuk sebab materialistik, merupakan satu keadaan yang diperlukan oleh pertubuhan komunis. Penggusuran petani-petani dari tanah mereka, di samping pengemurunan pekerja-pekerja industri di bandar-bandar, merupakan keadaan yang diakibatkan oleh taraf pertanian dan industri yang belum dimajukan, dan boleh difahami sebagai halangan bagi kemajuan lebih.

Kerjasama di antara setiap golongan masyarakat bagi penggunaan kuasa-kuasa pengeluaran seperti yang dirancangan, perkembangan bidang pengeluaran sehingga tahap di mana ia dapat memuaskan keperluan setiap orang, pembasmian keadaan di maan keperluan segolongan orang dipuaskan sambil keperluan golongan lain diabaikan, pemansuhan kelas-kelas dan konflik mereka, pembangunan kebolehan setiap ahli masyarakat melalui penghancuran pembahagian tenaga pekerja, melalui pendidikan industri, melalui pengamalan aktiviti-aktiviti yang berlainan, melalui penglibatan semua orang dalam kebahagian yang dibangkitkan oleh semua orang, melalui pergabungan bandar dan desa – semua ini merupakan kesan-kesan penghapusan harta swasta.


~ 21 ~
Apakah pengaruh masyarakat komunis terhadap kekeluargaan?

Ia akan mengubah hubungan di antara jantina menjadi sebuah isu peribadi, yang hanya berkenaan dengan orang-orang yang terlibat dan di mana masyarakat tidak dapat bercampur tangan. Ia dapat melakukan ini kerana ia membasmikan harta swasta dan mendidik kanak-kanak dengan bersama-sama, dan dengna cara ini menyingkirkan dua dasaran perkahwinan tradisional – pergantungan pada harta swasta, pergantungan perempuan pada lelaki, dan pergantungan kanak-kanak pada ibubapa.

Dan inilah jawapan kepada pekikan orang yang mementingkan kebendaan berkaitan dengan ‘masyarakat kewanitaan.’ Masyarakat kewanitaan merupakan keadaan yang hanya dipunyai oleh masyarakat borjuasi dan yang kini menonjol sebagai pelacuran. Tetapi pelacuran sebenarnya didasarkan pada harta swasta dan terlingkung di dalamnya. Maka, sebuah masyarakat komunis sebenarnya menghapuskan masyarakat kewanitaan, dan bukannya mengenalkannya.


~ 22 ~
Apakah sikap komunisme terhadap kewarganegaraan yang sedia ada?

Tidak berubah.[3]


~ 23 ~
Apakah sikap komunisme terhadap agama yang sedia ada?

Tidak berubah.[4]
~ 24 ~
Dalam cara apakah komunis berbeza daripada sosialis?

Sosialis dapat dibahagikan kepada tiga kategori.

[Sosialis Penentang Kemajuan]

Kategori pertama terdiri dari pengikut masyarakat feudal dan berpatriarki yang sudah dimusnahkan, dan masih dimusnahkan setiap hari, oleh industri besar dan perdagangan sedunia dan penciptaannya, iaitu masyarakat borjuasi. Kategori ini menyimpulkan dari kezaliman masyarakat kini bahawa masyarakat feudal dan berpatriarki mesti dipulihkan kerana ia bebas daripada kezaliman seperti itu. Dalam satu cara atau lain, cadangan mereka semua digerakkan menuju matlament ini.

Kategori sosialis penentang kemajuan ini, dengan perjuangan palsu dan air mata membakar yang jatuh kerana kesengsaraan proletariat, sebenarnya menentang komunis dengan bersungguh-sungguh kerana sebab-sebab berikut:

i)                Ia merperjuangkan sesuatu yang mustahil.
ii)              Ia ingin membina kekuasaan bangsawan, pemimpin kesatuan tukang, pengeluaran kecil-kecilan dan sisa-sisa pemerintah mutlak atau raja feudal, pegawai-pegawai, askar, dan paderi – sebuah masyarakat yang sememangnya bebas daripada kezaliman hari ini tetapi yang membawa dengannya kezaliman yang lain tanpa memberikan pekerja yang ditindas harapan kemerdekaan melalui revolusi komunis.
iii)            Apabila proletariat memupuk sifat revolusi dan komunis, sosialis penentang kemajuan ini menunjukkan sikap sebenar mereka dengan membuat hubungan dengan borjuasi dan menentang proletariat.

[Sosialis Borjuasi]

Kategori kedua terdiri daripada pengikut masyarakat hari ini yang takut akan masa depannya kerana kezaliman yang didatanginya. Oleh kerana itu, apa yang mereka hendakkan adalah untuk mempertahankan masyarakat ini sambil menghapuskan kezaliman yang menjadi sebahagian daripadanya.

Untuk mencapai matlamat ini, ada di antara mereka yang mencadangkan langkah-langkah kebajikan – sambil yang lain pula mencadangkan sistem reformasi sergam yang (dengan alasan menyusun semula masyarakat) sebenarnya bertujuan mempertahankan asasnya, iaitu masyarakat yang sedia ada.

Pihak komunis mesti menentang sosialis borjuasi dengan berterusan kerana mereka sebenarnya berusaha untuk musuh komunis dan menjaga masyarakat yang komunis ingin menumbangkan.
[Sosialis demokratik]

Akhirnya, kategori ketiga terdiri daripada sosialis demokratik yang menyokong beberapa langkah-langkah yang dicadangkan oleh komunis, seperti yang diulaskan dalam Soalan 18, bukan sebagai proses menuju komunisme, tetapi sebagai langkah yang mereka percaya akan mencukupi untuk menghapuskan kesengsaraan dan kezaliman masyarakat hari ini.

Sosialis demokratik ini sebenarnya proletariat yang belum memahami keadaan kemerdekaan kelas mereka dengan sepenuhnya, atau mereka merupakan wakil-wakil borjuasi kecil-kecilan, sebuah kelas yang mempunyai banyak kesamaan dengan proletariat, khususnya sebelum pencapai demokrasi dan langkah-langkah sosialis yang dibawa olehnya.

Dalam keadaan peraksian, pihak komunis mesti mencapai persefahaman dengan sosialis demokratik ini, dan secara umumnya, mengikut polisi bersama dengan mereka – selagi sosialis ini tidak membuat pakatan dengan pemerintah borjuasi dan menyerang pihak komunis.

Ia memang jelas bahawa kerjasama dalam peraksian ini tidak mengetepikan perbincangan mengenai perbezaan.


~ 25 ~
Apakah sikap pihak komunis terhadap parti-parti politik pada masa kita?

Sikap ini memang berlainan di negara yang berlainan.

Di England, Perancis dan Belgium, di mana borjuasi memerintah, pihak komunis masih mempunyai kepentingan bersama dengan parti-parti demokratik yang berlainan, sesuatu kepentingan yang menjadi lebih penting semakin langkah-langkah sosialis mereka mendekati matlamat komunis – yakni, semakin jelas dan dengan tetap mereka mewakili kepentingan proletariat dan semkain mereka bergantung kepada proletariat untuk sokongan. Di England, misalnya, gerakan Chartisme[5] kelas pekerja lebih rapat dengan komunis daripasa mana-mana borjuasi demokratik kecil-kecilan atau pihak Radikal.

Di Amerika Syarikat, di mana sebuah perlembagaan demokratik sudah diwujudkan, pihak komunis mesti membuat hubungan kepentingan bersama dengan parti yang akan menggunakan perlembagaan itu untuk menentang borjuasi dan menggunakannya demi kepentingan proletariat – yakni, dengan kumpulan Reformasi Kebangsaan[6].

Di Switzerland, pihak komunis hanya boleh bekerjasama dengan parti Radikal (sebuah parti yang begitu berbeza sekali), dan di antara kumpulan Radikal ini, pihak Vaudois dan Genevese merupakan kumpulan yang paling maju.

Di Jerman, akhirnya, perjuangan penting sekarang adalah di antara borjuasi dan pemerintah beraja mutlak. Kerana pihak komunis tidak dapat memasuki perjuangan penting di antara mereka sendiri dan borjuasi sebelum borjuasi mengambil kuasa, ia memang dalam kepentingan komunis untuk menolong borjuasi mengambil kuasa secepat mungkin untuk menumbangkan mereka dengan lebih cepat. Oleh kerana itu, berhadapan dengan kerajaan, komunis mesti memberi sokongan kepada parti radikal liberal, dengan berjaga-jaga untuk mengelakkan penipuan borjuasi dan tidak diperdayakan oleh janji-janji manis borjuasi. Kebaikan yang akan proletariat rasai dengan kemenangan borjuasi adalah:

i)                pelbagai pengizinan yang dapat menolong menyatukan proletariat menjadi sebuah kelas yang rapat, sedia berjuang dan diatur dengan baik; dan
ii)              pada hari apabila pemerintah beraja mutlak ditumbangkan, perjuangan di antara borjuasi dan proletariat akan bermula. Bermula pada hari itu, polisi komunis akan menyerupai polisi di negara-negara lain di mana borjuasi sudah berkuasa.




[1]Nota: Nota berikut adalah dari Edisi Cina Marx/Engels Selected Works; Peking, Penerbit Foreign Languages, 1977 (dengan tambahan penerbit oleh http://www.marxists.org dan bagi edisi Bahawa Malaysia, oleh Muhammad Salleh).
[Mukadimah] Pada tahun 1847, Engels menulis dua program draf untuk Liga Komunis dalam bentuk soalan bersiri, satu pada bulan Jun dan satu pada bulan Oktober. Yang kedua, yang dikenali sebagai Prinsip-prinsip Komunis, diterbitkan buat kali pertama pada tahun 1914. Dokumen Draf Pengakuan Keimanan Komunis yang lebih awal, hanya dijumpai pada tahun 1968. Ia diterbitkan buat kali pertama pada tahun 1969 di Hamburg, dengan empat dokumen yang lain berkaitan dengan kongres pertama Liga Komunis, dalam risalah bertajuk Grundungs Dokumente des Bundes der Kommunisten (Juni bis September 1847) atau Dokumen Pengasas Liga Komunis.
Di Kongress Liga Keadilan pada bulan Jun 1847, yang juga merupakan kongres pengasasan Liga Komunis, mereka mengambil keputusan untuk meluluskan sebuah draf ‘pengakuan keimanan’ untuk diperdebatan oleh Liga itu. Dokumen yang dijumpai itu sudah pasti merupakan draf ini. Bandingan di antara dua dokumen itu menunjukkan bahawa Prinsip-prinsip Komunisme merupakan edisi yang disemak. Dalam Prinsip-Prinsip Komunisme, Engels tidak menjawab tiga soalan, dalam dua kes dengan nota ‘tidak berubah’ (bleibt); ini jelasnya merujuk kepada jawapan yang diberi dalam draf awal.
Draf baru untuk program ini diusahakan oleh Engels di bawah arahan badan pemimpin Liga Komunis cawangan Paris. Arahan tersebut disetujui selepas kritikan tajam Engels pada 22hb Oktober, 1847 terhadap program draf yang ditulis oleh ‘sosialis benar’ Moses Hess, yang kemudiannya ditolak.

Sambil mempertikaikan Prinsip-Prinsip Komunisme sebagai draf awal, Engels menyatakan pendapat beliau, dalam surat kepada Karl Marx bertarikh 23-24hb November 1847, bahawa ia mungkin baik untuk mengetepikan susunan soalan bersiri dan menulis sebuah program dalam bentuk manifesto.
“Timbangkanlah Pengakuan Keimanan sedikit. Saya percaya kita harus mengetepikan sususan soalan bersiri dan memanggilkannya: Manifesto Komunis. Kerana sedikit sebanyak sejarah harus dikaitkan dengannya, cara susunannya sekarang tidak berapa sesuai. Saya akan membawa apa yang saya sudah selesaikan dengan saya; ia dalam susunan penceritaan, tetapi tidak ditulis dengan baik, kerana saya menulisnya dengan cepat…”
Pada kongres kedua Liga Komunis (9hb November – 8 Disember 1847), Marx dan Engels mempertahankan prinsip-prinsip saintifik komunisme dan diberi tugas menulis program dalam bentuk manifesto untuk Parti Komunis. Dalam menulis manifesto tersebut, pengasas Marxsisme menggunakan kalimah-kalimah yang ditulis dalam Prinsip-prinsip Komunisme.
Engels menggunakan ungkapan Manufaktur dan usulan seperti itu, yang telah diterjemahkan sebagai ‘pengeluaran,’ ‘bidang pengeluaran’ dan sebagainya. Engels menggunakan perkataan ini secara benar, untuk menandakan pengeluaran dengan tangan, bukannya pengeluaran kilang, yang Engels memberi nama ‘industri besar.’ Manufaktur berbeza daripada kraftangan (pengeluaran tukang di pekan-pekan Zaman Pertengahan), di mana kraftangan diusahakan oleh artisan bebas. Manufaktur diusahakan oleh pekerja yang bekerja untuk pedagang kapitalis, atau oleh kumpulan tukang kraf yang bekerja di bengkel-bengkel besar yang dimiliki oleh kapitalis. Oleh kerana itu, ia merupakan keadaan peralihan di antara kesatuan tukang (kraftangan) dan cara pengeluaran moden (kapitalis).
(Perenggan terakhir dipendekkan dari Mukadimah oleh Penerbit Pluto, London, 1971; diubahsuai untuk Edisi Bahasa Malaysia oleh Muhammad Salleh).
Dalam karya mereka yang ditulis pada waktu-waktu lain, Marx dan Engels menggantikan ungkapan ‘penjualan tenaga pekerja,’ ‘nilai tenaga pekerja’ dan ‘harga tenaga pekerja’ yang digunakan di sini dengan ungkapan ‘penjualan kuasa tenaga pekerja,’ ‘nilai kuasa tenaga pekerja’ dan ‘harga kuasa tenaga pekerja’ (yang diperkenalkan oleh Marx) yang lebih tepat.
[2] Engels meninggalkan setengah muka surat tanpa ditulis dalam manuskripnya. Dalam Draf Pengakuan Keimanan Komunis, jawapan bagi soalan yang sama (Nombor 12) adalah seperti berikut: “Bertentangan dengan proletariat, tukang kraftangan, seperti yang wujud hampir di mana-mana pada abad ke-18 yang lalu dan masih wujud di beberapa tempat pada masa ini, sebenarnya seorang proletariat pada masa-masa tertentu sahaja. Matlamatnya adalah untuk merangkul kapital dan menindas pekerja yang lain. Dia seringkali dapat menjayakan matlamat ini di mana kesatuan tukang masih wujud atau di mana kebebaskan dari penghadan kesatuan tukang masih belum memperkenalkan cara-cara ala kilang ke dalam bidang-bidang yang lain, atau belum membawa persaingan sengit. Tetapi selepas sistem perkilangan diperkenalkan kepada bidang-bidang tersebut dan persaingan bertumbuh dengan pesat, perspektif ini hilang dengan cepat dan tukang kraftangan semakin menjadi proletariat. Maka, tukang kraftangan dapat membebaskan dirinya dengan menjadi borjuasi atau memasuki kelas menengah secara umum, atau sebaliknya menjadi proletariat akibat persaingan (yang biasanya berlaku). Dalam keadaan sebegitu, dia membebaskan dirinya dengan mengikuti gerakan proletariat, iaitu gerakan komunis.”
[3] Nota ‘tidak berubah’ Engels sebenarnya merujuk kepada jawapannya dalam Draf Jun, Nombor 21, seperti berikut: “Kewarganegaraan orang yang melibatkan diri mereka mengikut prinsip-prinsip masyarakat akan memaksa mereka bergaul antara satu sama lain, dan dengan itu meleburkan diri mereka, sebagaimana perbezaan kelas dan harta mesti dihapuskan melalui pembasmian dasar mereka, iaitu harta swasta.”
[4] Seperti di atas, ini merujuk kepada jawapan bagi Soalan 23 dalam Draf June, seperti berikut: “Setiap agama setakat ini merupakan kenyataan tahap-tahap bersejarah dalm perkembangan individu atau kumpulan-kumpulan. Tetapi komunisme merupakan tahap bersejarah dalam perkembangan itu yang menjadi setiap agama tidak diperlukan dan membawa kelesapan mereka.”
[5] Pihak Chartis merupakan ahli dalam gerakan politik oleh pekerja Britain yang berterusan dari tahun 1830-an hingga pertengahan 1850-an, dan yang menggunakan slogan Piagam Rakyat (People’s Charter), menuntut hak perundian bebas dan keadaan yang menjamin hak mengundi untuk setiap pekerja. Lenin menjelaskan Chartisme sebagai, “gerakan revolusi proletariat yang teratur secara politik dan luas” yang pertama di dunia (Collected Works, Edisi Inggeris, Penerbut Progress; Moskow, 1965; Jilid 29, muka surat 309). Kejatuhan gerakan Chartisme disebabkan oleh kekuatan monopoli industri dan komersil Britain dan perasuahan kelas lebih tinggi kelas pekerja (‘bangsawan buruh’) oleh borjuasi Britain dengan menggunakan keuntungan mereka. Kedua-dua faktor ini membawa keutuhan kepada sifat eksploitasi oleh kelas yang disebutkan, khususnya dalam penolakan pemimpin kesatuan pekerja untuk menyokong Chartisme.
[6] Mungkin merujuk kepada Pertubuhan Reformasi Kebangsaan, diasaskan pada tahun 1840-an oleh George H. Evans, dengan ibu pejabat di New York, yang menggunakan moto ‘Undikanlah diri anda sebuah ladang.’
 
MANIFESTO KOMUNIS                                      

Manifesto Partai Komunis karya Karl Marx dan Friedrich Engels berdampak luar biasa dalam sejarah gerakan buruh serta gerakan revolusioner. Buku kecil ini telah diterjemahkan ke dalam semua bahasa yang penting di seluruh dunia, dan rumusun-rumusannya termasyur di mana-mana. Siapa yang tidak pernah mendengar seruan: "Kaum proletar sedunia, bersatulah!"
Kesuksesan Manifesto Komunis disebabkan oleh dua sifatnya penting. Tulisan ini merupakan sebuah eksposisi ringkas yang amat jelas tentang Marxisme, sekaligus merupakan sebuah buku pegangan untuk memandu aksi revolusioner. Tatkala Marx dan Engels mulai menulis Manifesto tersebut, mereka merasa tercengang oleh pergolakan-pergolakan ekonomi dan sosial yang sedang menghebohkan benua Eropa. Perkembangan kapitalis yang mulai merubah wajah perekonomian Inggeris dan Belanda memiliki potensi revolusioner, untuk menjungkirbalikkan tatanan feodal yang telah bercokol selama berabad-abad. Kedua penulis mengharapkan perubahan radikal melalui perjuangan revolusioner, terutama di negeri Jerman. Revolusi-revolusi yang diharapakan itu dianggap bersifat borjuis, artinya mereka akan membuka peluang bagi perkembangan sistem kapitalis secara tuntas. Meski demikian kelas pekerja, yang sudah bermunculan di beberapa negeri, juga akan berperan. Engels sudah mengumpulkan sejumlah pengalaman dengan kaum buruh Inggeris, terutama gerakan Chartis, sedangkan Marx telah bergaul dengan golongan buruh sosialis di Paris. Mereka yakin akan potensi revolusioner kelas proletarian itu, dan peranan penting kelas pekerja menjadi topik yang hangat dalam polemik-polemik antara mereka dan sejumlah pemikir kiri lainnya.
Manifesto Komunis merangkum argumentasi mereka: yang di depan mata adalah konflik hebat antara kaum borjuis dan kaum aristokrat, namun revolusi borjuis itu akan disusul oleh perjuangan anti-kapitalis kaum buruh.Pada tahun 1847 Karl Marx sekeluarga bermukim di Brussel, Engels di Paris. Mereka turut aktif dalam kelompok-kelompok komunis yang terdiri terutama atas warga Jerman yang hidup di pengasingan di Brussel, Paris dan London. Salah satu grup Jerman kiri yang bernama Liga Kaum Adil berubah namanya pada tahun 1947 menjadi Liga Komunis. Marx dan Engels diundang bergabung dengan Liga itu dan diminta menulis platform politiknya. Semacam draf pertama dilakukan oleh Engels dalam pamfletnya Prinsip-Prinsip Komunisme. Terbitan berbentuk tanya-jawab ini menjawab sejumlah perntanyaan sederhana yang sering dilontarkan oleh orang-orang yang berminat pada sosialisme. Marx mengambil alih sebagian dari draf itu untuk merumuskan Manifestonya. Walau dia dapat bersandar pada tulisan Engels tersebut, Marx agak kesulitan dalam menyelesaikan tugas ini. Pada bulan Januari 1848 dia dikirimi sepucuk surat yang agak sengit oleh Liga Komunis, karena teks Manifesto belum juga selesai. Tetapi pada bulan Februari, Manifesto Komunis akhirnya terbit di London.
"Sejarah dari semua masyarakat yang ada hingga sekarang ini adalah sejarah perjuangan kelas." Titik tolak argumentasi Manifesto Komunis ini juga merupakan titik tolak bagi teori Marxis tentang sejarah umat manusia. Sejak timbulnya sistem sosial yang kompleks, selalu terjadi perjuangan antara kelas-kelas yang berakhir dengan kemajuan masyarakat menjadi sistem sosial yang lebih tinggi atau dengan "sama-sama binasanya kelas-kelas yang bermusuhan". Di sini para penulis merujuk ke revolusi-revolusi besar di Inggeris (tahun 1640-an) dan Perancis (1789) di mana pihak borjuis mengalahkan kaum aristokrat. Revolusi borjuis ini dikira akan membuka jalan untuk revolusi proletarian, maka Manifesto Komunis bermula dengan melukiskan kemajuan revolusioner yang dijalankan oleh kaum kapitalis: Sistim industri feodal, di mana produksi industri dimonopoli oleh gilda-gilda semata-mata, sekarang tidak lagi mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang makin bertambah dari pasar-pasar baru. Sistim manufaktur menggantikannya.
Tukang-tukang-ahli didesak keluar oleh kelas tengah manufaktur; pembagian kerja di antara berbagai gabungan gilda hilang dengan lahirnya pembagian kerja di setiap bengkel pertukangan. Sistem baru ini akan merembet ke seluruh dunia: Industri modern telah menciptakan pasar dunia yang telah dibukakan jalannya dengan ditemukannya Amerika. Pasar ini telah memberikan kemajuan maha besar pada perdagangan, pada pelajaran, pada perhubungan di darat. Kemajuan ini, pada gilirannya, bereaksi terhadap meluasnya industri; dan sebanding dengan meluasnya industri, perdagangan, pelajaran, perhubungan kereta api, maka dalam perbandingan yang sama borjuasi pun maju pula, kapitalnya bertambah dan mendesak ke belakang tiap-tiap kelas peninggalan dari Zaman Tengah. Borjuasi telah menjugkirbalikkan mode-mode produksi dan cara-cara hidup yang ada sejak purbakala: Borjuasi, di mana saja ia telah memperoleh kekuasaan, telah mengakhiri semua hubungan feodal patriarkal pedesaan.
Ia dengan tiada kenal kasihan telah merenggut putus pertalian-pertalian feodal … dan tidak meninggalkan ikatan lain antar manusia dengan manusia selain untuk kepentingan sendiri semata-mata, selain untuk "pembayaran tunai" yang kejam. Ia telah menghanyutkan getaran yang paling suci dari damba keagamaan, dari gairah keksatriaan, dari sentimentalisme filistin, ke dalam air dingin perhitungan egois. Ia telah menyatukan harga diri dengan nilai-tukar, dan sebagai ganti dari kebebasan-kebebasan tak terhitung yang telah disahkan oleh undang-undang yang tak boleh dibatalkan itu, ia telah menetapkan satu-satunya kebebasan yang tidak berdasarkan akal -- Perdagangan Bebas. Perdagangan bebas itu berjalan tanpa logika dan tanpa perencanaan. Proses akumulasi modal menjadi tujuan utama, lepas dari berguna-tidaknya barang-barang yang dihasilkan. Alat-alat produksi kapitalis yang hebat dapat menghasilkan barang-barang secara tak terkendali, sampai terjadi krisis produksi yang berkelebihan. Seperti "si tukang sihir yang tidak dapat mengontrol lagi tenaga-tenaga dari alam gaib yang telah dipanggilnya dengan mantra-mantranya", kapitalisme menciptakan "terlampau banyak peradaban, terlampau banyak bahan-bahan keperluan hidup, terlampau banyak industri, terlampau banyak perdagangan."
Sistem produksi komoditi (barang-barang yang dihasilkan untuk dijual) juga menimbulkan pasaran untuk tenaga kerja. Kapitalisme mengembangkan produktivitas kerja secara hebat, tetapi di saat yang sama kapitalisme mereduksi pekerjaan manusia menjadi komoditi pula. Dalam krisis-krisis ekonomi, kaum buruh itu dipecat tanpa basa-basi. Makanya para buruh, yang menciptakan kekayaan melalui kerjaan mereka bagi para kapitalis, bukan hanya tidak mendapatkan hasil dari jerih-payahnya. Lebih celaka lagi, mereka menjadi korban setiap kali sistem produksi kapitalis mengalami depresi. Namun kelas pekerja itu bisa juga menyelamatkan diri pari penghisapan kapitalis. Caranya bagaimana?
Kelas pekerja (atau kelas buruh, atau proletariat) adalah produk unik sistem kapitalis. Mereka bukan budak, karena bebas untuk menjual tenaga kerjanya di pasaran. Namun dalam artian lebih luas mereka memang "diperbudak" di tempat kerja, karena didominasi oleh modal yang, sebenarnya, telah mereka ciptakan sendiri. Marx and Engels menggambarkan perkembangan perjuangan buruh secara bertahap. Mula-mula perjuangan kaum buruh diarahkan melawan mesin-mesin; protes politik mereka yang pertama melawan kaum aristokrat bukan kaum pemilik modal. Namun dengan bertumbuhnya industri, pola perjuangan itu berubah: "dengan berkembangnya industri, proletariat tidak saja bertambah jumlahnya; ia menjadi terkonsentrasi di dalam massa yang lebih besar, kekuatannya bertambah besar dan ia semakin merasakan kekuatan itu."
Kedua penulis menganggap kelas pekerja sebagi satu-satunya kelas yang betul-betul revolusioner. Posisi mereka di dalam sistem produksi kapitalis
membuat mereka mampu untuk melumpuhkan proses produksi serta mengambil alih alat-alat produksi itu. Oleh karena itu, kaum buruh mampu untuk menjalankan revolusi mayoritas untuk pertama kalinya dalam sejarah. Revolusi sebelumnya memang menumbangkan kelas-kelas penguasa lama, tetapi hanya menggantinya dengan kelas penguasa baru, seperti revolusi borjuis mengganti para aristokrat dengan para pemilik modal. Tetapi kelas buruh akan bertumbuh menjadi mayoritas: Kaum proletar tidak … mempunyai sesuatu pun yang harus dilindungi dan dipertahankan, tugas mereka ialah menghancurkan segala perlindungan dan jaminan yang terdahulu atas milik perseorangan. Semua gerakan sejarah yang terdahulu adalah gerakan minoritas, atau demi kepentingan minoritas. Gerakan proletar adalah gerakan sadar-diri, gerakan independen yang berasal dari mayoritas dalam jumlah besar, demi kepentingan mayoritas tersebut.
Makin masyarakat kapitalis berkembang, makin masyarakat itu diwarnai oleh kedua kelas kunci: borjuasi dan proletariat. Kelas-kelas lama cenderung menghilang; kebanyakan anggota mereka secara terpaksa menjelma menjadi proletarian. Kalau disimak di tingkat global, proses "proletarisasi" ini masih berjalan terus sampai kini. Contohnya jutaan warga Indonesia yang berpindah dari desa ke kota selama dua-tiga dasawarsa ini.
Perkembangan kapitalisme baru-baru ini cukup mengkonfirmasikan argumentasi pokok Manifesto Komunis. Teori Marxis tentang krisis kapitalisme dikonfirmasikan oleh krisis moneter di Indonesia dan negeri-negeri Asia lainnya. Sedangkan fenomena "globalisasi" diramalkan dalam Manifesto sebagai berikut:Borjuasi … menarik segala bangsa, sampai yang paling biadab pun, ke dalam peradaban. Harga-harga murah dari barang dagangannya merupakan artileri berat yang dengannya ia memporak-porandakan semua tembok Tiongkok … Ia memaksa semua bangsa, dengan ancaman akan musnah, cara produksi borjuis; ia memaksa mereka mengemukakan apa yang olehnya disebut peradaban itu ke tengah-tengah lingkungan mereka, yaitu, supaya mereka sendiri menjadi borjuis. Pendek kata, ia menciptakan suatu dunia menurut bayangannya sendiri. Sehingga tidak mengherankan bahwa banyak aktivis muda yang masih tertarik untuk mengkaji tulisan lama ini untuk mencari jawaban buat pertanyaan-pertanyan mereka. Bagian II dari Manifesto membalas sejumlah pertanyaan yang hangat di golongan kiri pada masa Marx. Contohnya masalah kemilikan pribadi. Ada yang bertanya, seandainya kita merebut semua harta pribadi manusia, apakah orang masih akan mau bekerja. Manifesto menjelaskan bahwa apa yang dimaksudkan bukan harta kecil setiap buruh. Yang dimaksudkan adalah modal --dan modal bukan kekuataan pribadi melainkan kekuataan sosial: Untuk menjadi seorang kapitalis, orang tidak saja harus mempunyai kedudukan perseorangan semata-mata, tetapi kedudukan sosial dalam produksi. Kapital adalah suatu hasil kolektif, dan ia hanya dapat digerakkan oleh tindakan bersama dari banyak anggota, malahan lebih dari itu, pada tingkatan terakhir, ia hanya dapat digerakkan oleh tindakan bersama dari semua anggota masyarakat … Jadi, jika kapital itu dijadikan milik bersama, menjadi milik semua anggota masyarakat, dengan itu milik pribadi tidak diubah menjadi milik sosial.
Hanyalah watak sosial milik yang diubah. Watak kelasnya hilang … Komunisme tidak menghapuskan kekuasaan seseorang untuk memiliki hasil-hasil masyarakat; apa yang dilakukannya hanyalah merampas kekuasaan seseorang untuk menjadikan kerja orang lain takluk kepadanya dengan cara pemilikan semacam itu.Bagaimanapun juga, kaum kapitalis menonjolkan sifat munafiq ketika menuduh kaum kiri ingin menghapuskan kepemilikan pribadi. Bukankah sistem kapitalis merebut segala harta dari rakyat pekerja serta memaksa mereka bekerja di pabrik dengan upah yang minimal?
Tuan merasa ngeri karena maksud kami untuk menghapuskan milik perseorangan. Tetapi di dalam masyarakat tuan yang ada sekarang ini, milik perseorangan sudah dihapuskan bagi sembilan persepuluh dari penduduk; ia ada pada beberapa orang justru karena ia tidak ada pada mereka yang sembilan persepuluh itu. Jadi tuan memaki kami karena kami bermaksud menghapuskan suatu bentuk kepemilikan, yang untuk adanya diperlukan syarat berupa tidak adanya suatu milik apa pun bagi mayoritas melimpah dari masyarakat. Pendek kata, tuan memaki kami bahwa kami bermaksud menghapuskan milik tuan. Memang begitu, itulah justru yang kami maksudkan. Satu fitnah lain yang masih sering kita dengar adalah bahwa kaum komunis (laki-laki) berniat ramai-ramai memiliki kaum perempuan bersama. Marx dan Engels menangkis tuduhan ini dengan kata-kata tajam dan ironis: Tetapi kalian kaum Komunis hendak melakukan hak bersama atas kaum wanita, teriak seluruh borjuasi dengan serentak. Borjuis memandang isterinya hanya sebagai suatu perkakas produksi belaka. Ia mendengar bahwa perkakas-perkakas produksi akan digunakan bersama, dan tentu saja tidak akan sampai pada kesimpulan lain kecuali bahwa nasib dipergunakan bersama itu akan menimpa pula kaum wanita. Ia sama sekali tidak mempunyai dugaan bahwa sasaran sebenarnya yang dituju ialah justru menghapuskan kedudukan kaum wanita sebagai perkakas produksi semata-mata.
Begitu juga dengan tuduhan yang dilontarkan oleh pihak nasionalis: "Selanjutnya kaum Komunis dituduh hendak menghapuskan tanah air dan kebangsaan. Kaum buruh tidak mempunyai tanah air. Kita tidak dapat mengambil dari mereka apa yang tidak ada pada mereka." Kelas pekerja bersifat internasional dan harus berjuang di arena internasional. Mentalitas reaksioner seperti nasionalisme atau prasangka buruk terhadap perempuan seperti semua mentalitas reaksioner dan kolot, akan dihilangkan dalam masyarakat sosialis/komunis, bukan dengan cara memaksa orang, melainkan karena kondisi sosial akan dirubah. Dan kondisi sosial cenderung membentuk pikiran dan sentimen orang: Apakah diperlukan penglihatan yang dalam, untuk memahami bahwa pikiran, pandangan dan pengertian manusia, pendek kata, kesadaran manusia, berubah dengan tiap-tiap perubahan dalam syarat-syarat hidup materiilnya, dalam hubungan-hubungan sosialnya dan dalam kehidupan sosialnya? Hal lain apakah yang dibuktikan oleh sejarah pikiran, kecuali bahwa produksi intelektual mengubah wataknya sederajat dengan hal bahwa produksi materiil telah berubah? Pikiran-pikiran yang menguasai dalam tiap-tiap zaman adalah senantiasa pikiran-pikiran kelas yang berkuasa. Selama tatanan sosial borjuis tetap berdasarkan pada eksploitasi dan penindasan, pikiran manusia akan cenderung reaksioner juga. Namun dalam perjuangan kelas pekerja, pikiran itu bisa berubah, dan revolusi sosialis akan membuka jalan bagi terbentuknya sebuah tatanan sosial baru di mana "perkembangan bebas dari setiap orang menjadi syarat bagi perkembangan bebas dari semuanya."
Dalam Manifesto Komunis, Marx dan Engels untuk pertama kali sempat membedakan antara versi sosialisme yang mereka anut dan beberapa versi lain. Gagasan-gagasan sosialis waktu itu cenderung merindukan kehidupan pra-kapitalis yang telah lenyap. Para penganjur gagasan itu tidak memiliki strategi bagi perjuangkan perubahan sosial, selain himbauan kepada wakil-wakil masyarakat lama (para aristokrat), atau kepada sejumlah kapitalis yang dikira lebih liberal; atau himbauan yang sama sekali abstrak tentang perlunya "keadilan" dan "kebenaran".
Dalam bagian III, Marx dan Engels mengkritisi gagasan-gasagan tersebut secara tajam. Tidak sedikit gagasan sosialis dikembangkan oleh golongan sosial pra-kapitalis yang paling dirugikan oleh timbulnya sistem kapitalisme: Untuk membangkitkan simpati, aristokrasi itu terpaksa pura-pura melupakan kepentinganya sendiri dan merumuskan surat tuduhanya terhadap borjuasi demi kepentingan kelas buruh yang terhisap semata-mata … Dengan jalan ini timbullah sosialisme feodal: setengah ratapan, setengah sindiran; setengah gema masa lampau, setengah ancaman masa mendatang; kadang-kadang dengan kritiknya yang pahit dan tajam menusuk borjuasi tepat pada ulu hatinya; tetapi akibatnya selalu menggelikan karena sama sekali tak mempunyai kemampuan untuk memahami perjalanan sejarah modern.
Selain "sosialisme feodal" itu kedua penulis juga mengkritisi "sosialisme borjuis-kecil" yang dianut oleh beberapa pemikir yang berusaha mengambil hati kaum tani. Versi-versi sosialisme ini juga ingin kembali ke masa lampau, atau ingin mengungsi ke angan-angan filosofis. Salah satu varian adalah aliran bernama "sosialisme sejati" yang timbul di Jerman. Berbagai filsuf Jerman menyambut ide-ide yang mereka dapat dari literatur sosialis perancis, tetapi tidak memperhitungkan perbedaan-perbedaan antara kondisi sosial di masing-masing negeri. Ide-ide yang memainkan peranan radikal di Perancis (di mana kelas kapitalis sudah kuat dan harus dilawan oleh kaum revolusioner) menjadi abstrak di Jerman (di mana kelas kapitalis baru mulai bangkit dan masih berperan progresif), sehingga pemikiran mereka selalu abstrak dan pada dasarnya konservatif. Ada juga semacam "sosialisme borjuis" yang ingin membetulkan masyarakat kapitalis demi kepentingan kaum kapitalis sendiri. Tetapi tentu saja tanpa perjuangan radikal. Satu aliran lagi yang disimak dalam Manfesto adalah para sosialis utopis. Para pemikir ini mengembangkan teori-teori mereka sebelum kelas pekerja muncul sebagai pelaku historis, sehingga mereka tidak percaya kepada potensi kelas ini untuk memperjuangkan perubahan. Mereka memformulasikan rencana-rencana kompleks bagi sebuah masyarakat baru, tapi terpisah dari perjuangan sosial, sehingga akhirnya mereka berpaling kepada golongan elit sebagai penyelamat: Keadaan perjuangan kelas yang belum berkembang itu, maupun keadaan-keadaan sekeliling mereka sendiri, menyebabkan kaum sosialis semacam ini menganggap dirinya jauh di atas segala antagonisme-antagonisme kelas. Mereka ingin memperbaiki keadaan tiap-tiap anggota masyarakat, bahkan juga keadaan golongan yang sudah paling beruntung. Dari itu, mereka biasa berseru kepada masyarakat seumumnya tanpa membeda-bedakan kelas; bahkan lebih suka berseru kepada kelas yang berkuasa. Sebab, jika sekali orang sudah mengerti akan sistim mereka, bagaimanakah orang itu tak akan melihat di dalamnya rencana yang terbaik dari keadaan masyarakat yang terbaik?
Dewasa ini kita kadang masih melihat sebuah mentalitas yang mirip, misalnya ketika unsur-unsur dalam gerakan mahasiswa mengembar-gemborkan diri sebagai "gerakan yang murni" dan agak luhur dibandingkan dengan golongan sosial lainnya. Para pemikir utopis lumayan berjasa pada tahun-tahun pertama gerakan sosialis. Teori-teori mereka tidak memadai, tetapi mereka ikut mempengaruhi pemikir-pemikir yang lebih matang seperti Marx dan Engels sendiri. Namun begitu gerakan buruh mulai berdampak, sosialisme "utopis" tidak bisa dianggap progresif lagi. Teori-teori itu dapat dan harus diganti dengan sosialisme ilmiah berdasarkan perjuangan riil kelas pekerja.
Bagian IV dari Manifesto menyangkut organisasi-organisasi revolusioner dan sikap golongan komunis terhadap gerakan lain. Marx dan Engels menyatakan dukungan mereka untuk gerakan Chartis di Inggeris, para pejuang reform agraria di Amerika dan Poland, dan gerakan-gerakan lain yang memperjuangkan kepentingan kaum tertindas dalam jangka pendek. Tetapi di saat yang sama para komunis harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip sosialisme revolusioner: Kaum komunis berjuang untuk mencapai tujuannya yang terdekat, untuk menuntut pelaksanaan kepentingan-kepentingan sementara dari kelas buruh; tetapi dalam gerakan yang sekarang mereka juga mewakili dan memperhatikan masa datang gerakan itu.
Para komunis juga mendukung kelas borjuis dalam melawan feodalisme, tetapi tanpa melepaskan independensi mereka dan independensi kelas pekerja:Di Jerman mereka berjuang bersama-sama dengan borjuasi selama borjuasi itu bertindak secara revolusioner menentang monarki absolut, tuan tanah feodal dan borjuasi kecil. Tetapi mereka tak pernah berhenti barang sekejappun menanamkan ke dalam kelas buruh pengertian yang sejelas mungkin tentang antagonisme yang bermusuhan antara borjuasi dengan proletariat, supaya kaum buruh Jerman dapat langsung menggunakan semua syarat sosial dan politik yang tidak boleh tidak mesti ditimbulkan oleh borjuasi bersama-sama dengan kekuasaannya, sebagai senjata terhadap borjuasi, dan supaya sesudah jatuhnya kelas-kelas reaksioner di Jerman, perjuangan melawan borjuasi itu sendiri dapat segera dimulai.
Pada awal bagian II Manifesto Komunis, Marx dan Engels menegaskan: Kaum Komunis tidak merupakan suatu partai tersendiri yang bertentangan dengan partai-partai kelas buruh lainnya. Mereka tidak mempunyai kepentingan-kepentingan tersendiri dan terpisah dari kepentingan-kepentingan proletariat sebagai keseluruhan. Terkadang kedua kalimat ini disalahpahami sebagai penolakan terhadap terbentuknya partai revolusioner, atau paling tidak dikira bertentangan dengan konsep "partai pelopor" yang diajukan oleh Lenin. Ini tidak benar. Manifesto itu sendiri justeru ditulis untuk Liga Komunis, yang merupakan sebuah partai revolusioner. Kemudian Marx dan Lenin juga terlibat dalam membangun Internasionale pertama.
Sebenarnya, kata "partai" memiliki artian lain pada masa Manifesto Komunis terbit. Lebih berarti aliran intelektual. Maksud Marx dan Engels di sini adalah: kaum komunis tidak mengambil sikap yang sektarian. Mereka menjelaskan lebih lanjut: Kaum Komunis dibandingkan dengan partai-partai kelas buruh lainnya berbeda hanyalah karena hal ini: 1. Di dalam perjuangan nasional dari kaum proletar di berbagai negeri, mereka menunjukkan serta mengedepankan kepentingan-kepentingan bersama dari seluruh proletariat, terlepas dari segala nasionalitas. 2. Pada berbagai tingkat perkembangan yang harus dilalui oleh perjuangan kelas buruh melawan borjuasi, mereka senantiasa dan di mana saja mewakili kepentingan-kepentingan gerakan itu sebagai keseluruhan. Oleh sebab itu kaum Komunis, pada satu pihak, pada prakteknya adalah bagian yang paling maju dan teguh hati dari partai-partai kelas buruh di setiap negeri, bagian yang mendorong maju semua bagian lain-lainnya; pada pihak lain, secara teori mereka mempunyai kelebihan atas massa proletariat yang besar itu dalam pengertian tentang garis perjalanan, syarat-syarat, dan hasil-hasil umum terakhir dari gerakan proletarian.Rumusan-rumusan ini dekat dengan beberapa unsur penting dari konsep "partai pelopor" Lenin.
Manifesto Komunis terbit pada tahun 1848, saat revolusi meledak di banyak negeri Eropa. Warga-warga Eropa mentuntut kemerdekaan nasional, penghapusan sisa-sisa feodalisme, demokrasi parlementer serta hak-hak sipil. Meluasnya sistem kapitalis mengakibatkan gejolak-gejolak sosial dan politik di mana-mana, seperti telah diramalkan oleh Marx dan Engels. Kota-kota baru yang bermunculan menjadi pusat-pusat perlawanan terhadapan tatanan feodal, yang dilakukan oleh kaum industriawan, pengusaha kecil, terpelajar serta unsur-unsur profesional seperti pengacara. Marx dan Engels berharap bahwa sebuah aliansi antara semua unsur ini akan melakukan sebuah revolusi borjuis-demokratik. Dan suasana revolusioner memang dikompori oleh kondisi-kondisi sosial di dasawarsa 1840-an. Terjadi kelaparan di Irlandia dan Belgia, dan kerusuhan di Scotlandia, Brussel, Berlin, Vienna dan beberapa tempat di Italia. Sebuah depresi ekonomi pada tahun 1847 memperparah kondisi itu karena jutaan manusia menganggur atau upah mereka dipotong.
Revolusi yang pertama pecah di Italia selatan, yang dikuasai oleh salah satu rezim feodal yang paling reaksioner. Namun ledakan yang paling penting terjadi di Perancis. Demonstrasi besar-besaran menumbangkan raja Louis Philippe. Sejumlah orang radikal bahkan sosialis ikut terlibat dalam pemerintahan transisi yang menyusul. Kemudian revolusi meluas ke banyak negeri Eropa lain, termasuk negeri Jerman. Marx dan Engels menaruh banyak harapan pada revolusi Jerman: Kaum Komunis mengarahkan perhatiannya terutama kepada Jerman, sebab negeri itu berada dekat pada saat revolusi borjuis yang mesti akan berlangsung dalam syarat-syarat peradaban Eropa yang lebih maju dan dengan suatu proletariat yang jauh lebih maju daripada proletariat di lnggeris dalam abad ketujuhbelas, dan proletariat di Perancis dalam abad kedelapanbelas, dan oleh karena itu revolusi borjuisi di Jerman tidak lain hanya akan menjadi pendahuluan dari suatu revolusi proletar yang segera akan menyusul.
Oleh karena itu, mereka kembali ke Jerman. Marx pergi ke Koeln di tepi sungai Rhein, yang merupakan daerah yang paling progresif di negeri itu, dan berhasil mencari dana guna menerbitkan koran Neue Rheinische Zeitung. Namun begitu dia mengungkapkan analisa-analisa radikal di dalamnya, sumber-sumber borjuis tidak lagi bersedia memberikan dana. Dalam revolusi Jerman, borjuasi liberal itu terbukti pengecut. Fakta ini penting sekali bagi teori Marxis. Menurut Lenin:Dalam kegiatan-kegiatan Marx dan Engels sendiri, periode partisipasi mereka dalam perjuangan massa revolusioner di tahun 1848-49 menonjol sebagai titik utama. Ini menjadi titik tolak mereka dalam menentukan pola gerakan buruh dan gerakan demokratik di berbagai negara di masa depan.
Selain menjadi sebuah "sekolah" untuk strategi dan taktik, revolusi-revolusi itu memperjelas sifat-sifat kelas kapitalis. Skenario revolusioner yang dilukiskan dalam Manifesto berdasarkan pengalam revolusi-revolusi borjuis masa silam. Seorang Cromwell atau seorang Robespierre bertindak secara tegas untuk mengalahkan lawan-kawan mereka. Namun pada tahun 1848 borjuasi gagal memainkan peran revolusioner. Walau revolusi borjuis belum selesai, kelas itu sudah tidak revolusioner lagi dan cukup cepat mulai berkompromi dengan rezim lama, sehingga hasil revolusi Jerman jauh dari memadai. Disebabkan pengalaman ini, Marx menarik kesimpulan bahwa di masa depan, revolusi borjuis-demokratik harus digabungkan dengan perjuangan untuk sosialisme, dan kelas pekerja harus tampil sebagai kelas pemimpin. "Semboyan mereka haruslah: revolusi permanen (die Revolution in Permanenz)!"
Di bawah Orde Baru Manifesto Komunis, seperti tulisan Marx lain, dilarang di Indonesia. Kesempatan pertama untuk mengatasi pelarangan itu terjadi dengan timbulnya internet. Kami kerjasama dengan orang lain untuk men-scan teks Manifesto (edisi PKI) dan memasangnya di internet. Tidak lama setelah Suharto jatuh, kemudian Manifesto diterbitkan di Jakarta. Disebabkan kondisi khusus ini, tidak mengherankan kalau warga Indonesia haus informasi tentang Marxisme. Tetapi Manifesto juga semakin laris di barat, karena banyak hal yang diramalkan oleh Marx dan Engels sedang terjadi saat ini. Yang pertama, fenomena globalisasi. Yang kedua, krisis ekonomi di Asia, Rusia dan Brasil. Yang ketiga, jika disimak dari sudut pandangan global, kelas pekerja sedang bertumbuh secara hebat, dari Afrika dan Amerika Latin sampai ke Indonesia dan Korea Selatan--seperti juga diramalkan dalam Manifesto Komunis.
Hal ini terutama penting bagi kaum Marxis, karena sosialisme yang sejati harus diperjuangkan oleh kelas pekerja, dan kelas pekerja tidak bisa diganti dengan kelas lain.Kemenangan revolusi kelas pekerja tidak bisa dijamin. Seperti ditulis oleh Marx and Engels, perjuangan-perjuangan kelas "setiap kali berakhir dengan penyusunan-kembali masyarakat umumnya atau dengan sama-sama binasanya kelas-kelas yang bermusuhan." Kemenangan sosialisme harus diperjuangkan secara aktif dan sadar oleh kaum revolusioner. Dalam upaya ini, ide-ide yang dimuat dalam Manifesto Komunis masih luar biasa bermanfa’at.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar